Thursday, October 12, 2006

3:103 Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.

Salah satu nikmat yang Tuhan beri kepada kita adalah nikmat seorang teman. Seorang sahabat yang bersama menyelam jerit perih kehidupan, biar bagaimana bezanya ketika dan tempatnya, adalah manusia yang sering aku sandarkan kepercayaan.

Dari satu masa yang terdahulu yang aku samar-samar erti sebuah penghidupan, teman adalah seseorang yang paling aku hargai. Ketika aku cuba menggali cinta Ilahi, pengertian teman itu lebih aku fahami. Tapi, makin diselam laut dalam, makin pendek nafas, makin kabur pandangan.

Memang benar dalam ukhuwwah ada bekalan. Dan aku percaya, untuk mendapat bekalan, perlu ada cabaran. Lagi perit ditelan, lagi banyak bekalan, lagi kuat menghadapi tamparan. Siapa tahu akan perihal masa depan? Apa sahaja yang berlaku hari ini adalah persediaan untuk hari esok.

Teman-teman yang kita ada adalah sumber kekuatan kedua selepas iman. Canggung satu, lomponglah benteng pertahanan. Mudahlah syaitan laknatullah menerobos masuk ke dalam diri, lalu longlailah seorang manusia yang pernah berjanji untuk hidup dan mati dalam Islam. Lalu, menarilah syaitan yang pernah berjanji untuk memenuhkan neraka Allah dengan manusia lalai. Gugurnya manusia itu, maka akan gugurlah bersamanya perancangan untuk membina generasi Islam, dan akan terencanalah perancangan musuh-musuh Islam.

Islam datang dengan meruntuhkan segala persepsi tentang manusia, menghilangkan darjat buatan manusia. Islam datang dengan penuh kuasa fitrahnya yang membawa kepada apa yang disukai manusia. Maka, sepatutnya itulah Islam yang hadir pada diri, lalu Islam itulah yang akan terpancar dari hati. Pancaran yang menyatukan hati-hati hamba-hamba Allah, yang masih merangkak mencari erti kehidupan. Sebaya atau tidak, ikatan akidah itu aku kira lebih berharga. Sebaya atau tidak, pengertian ukhuwwah tetap digunapakai.

Mudahkah menerangkan erti sebuah ukhuwwah? Mudahkah dizahirkan dengan tingkah laku? Jika Islam sudah sepenuhnya dalam diri, pasti ia kelihatan dengan sendiri. Pertama itu hati.
Tapi kita insan lemah. Disaat tekanan kerja amat getir, ujian dalam persahabatan adalah yang terakhir kita pinta. Namun, jika ia hadir, ia adalah tarbiyyah terbaik buat diri. Sebagai bekalan masa hadapan yang akan membuahkan manisnya iman.

Jangan pernah berputus asa untuk menggali erti persahabatan.

Berkasihlah kerana Tuhan, dan segala kekurangan yang kita lihat, akan mendekatkan kita tentang besarnya kuasa Tuhan. Dia menciptakan manusia pelbagai rupa untuk menggembleng tenaga menyahut seruan. Dia menghadirkan manusia pelbagai cerita untuk mendidik kita. Dia menemankan kita dengan manusia seribu warna untuk kita sedari nikmat Islam itu adalah milik semua.

Serendah-rendah ukhuwwah itu adalah berlapang dada. Paling minimum, tapi jangan dipandang mudah. Terimalah seadanya.

Maaf seandainya aku bukan teman terhebat. Aku juga masih mendidik jiwa. Kita bersama dan moga-moga Allah bersama kita.

Jika seseorang mencintai saudaranya, maka kabarkanlah bahawa ia mencintainya (hadis riwayat Abu Dawud)


Aku sayang kalian.

Thursday, October 05, 2006

I used to think that I could not go on
And life was nothing but an awful song
But now I know the meaning of true love
I'm leaning on the everlasting arms

If I can see it, then I can do it
If I just believe it, there's nothing to it

I believe I can fly
I believe I can touch the sky
I think about it every night and day
Spread my wings and fly away
I believe I can soar

I see me running through that open door
I believe I can fly

See I was on the verge of breaking down
Sometimes the silence can seem so loud
There are miracles in life I must achieve
But first I know it starts inside of me

Been busy till lately when things started to cool down with my uni stuff. As cliche as it may sound, time runs fast. Faster than my sprinting capability, I shall say. Now, at the end of the foreign road, I slowly look back on the years I left behind and never fail to wonder bout the years to come. The melancholic drama wont start here, well, not just yet, at least.

So weird when we once felt that we cant do the impossible but then, it turned out to be ok, and even better sometimes.

In this busy life of a student, I almost forgot about an ambitious girl who wants to fly high. I almost forgot bout the girl who loves doing adventurous stuff. I almost forgot the girl who takes worthy risk. I almost forgot the girl who loves to laugh and enjoy every moment she can. I almost forgot the girl who dont sweat the small stuff. I almost forgot bout the girl who looks things so positive that she hardly sees hurdles in life. Well, luckily she is not all gone.

The study period is almost finished, iAllah. Hopefully I can finish everything perfectly and start more meaningful steps in life. I am a different girl all together. But I still have the very same dreams embedded inside my heart and soul. No matter people know or not, I have very clear vision on what I want to do with my life. This time around, not even a charming prince with lots of ferrero rocher can stop me.

For me, dreams are like stars, hidden by the sunlite, but shine tru the dark sky of nites. The world spins, but there are always there, waiting for me to look up and climb up high. Fly beyond the limitless boundary, jump from one fatty clouds to the other and slide on the enchanting rainbows. Rains and lightning sometimes get into the nerves but they refresh the earth and freshen the body to give me energy to fight the devil inside me.

Stars are like my dreams that never fail to enlighten me. Faithful companions who promise me of better tomorrows and remind me of today that I embrace. And also of yesterdays that hav taught me a lot. A lot.

This earth reminds me of everything that I want to be, just because this earth reminds me of Him.

Guide me tru this journey, O Allah.